Tools AI Terbaik untuk Menulis Artikel Ilmiah Mana yang Paling Lengkap?

Berbagai tools AI mulai banyak digunakan untuk membantu berbagai pekerjaan, termasuk menulis artikel ilmiah.

Keberadaan teknologi kecerdasan buatan ini benar-benar mengubah cara kita mengakses, menyusun, dan menyajikan informasi, khususnya dalam konteks akademik.

Jika dulu penulisan karya ilmiah membutuhkan waktu lama untuk mencari referensi, menyusun footnote, dan menyusun daftar pustaka, kini hal tersebut dapat dilakukan dengan bantuan beberapa tools AI canggih yang dapat menulis artikel ilmiah lengkap hanya dalam hitungan menit.

 

Mengapa Tools AI Dibutuhkan dalam Menulis Artikel Ilmiah?

Menulis artikel ilmiah bukan sekadar menulis biasa. Artikel ilmiah memerlukan:

– Struktur yang sistematis dan logis
– Data yang valid dan terverifikasi
– Referensi yang jelas dan bisa ditelusuri
– Penggunaan kutipan atau footnote

Nah, di sinilah tools AI berperan penting. Mereka bisa membantu menyusun struktur tulisan, menyisipkan referensi, bahkan membuat footnote secara otomatis.

Tools AI juga sangat membantu bagi pelajar, mahasiswa, dosen, atau peneliti yang memiliki keterbatasan waktu dan akses sumber literatur.

 

Perbandingan Tools AI Populer untuk Menulis Artikel Ilmiah Lengkap dengan Footnote dan Referensi

Dalam dunia penulisan ilmiah, keberadaan AI kini sangat membantu dalam menyusun artikel yang lengkap, termasuk dengan catatan kaki (footnote) dan referensi.

Ternyata, tidak hanya ChatGPT dari OpenAI yang bisa digunakan. Berikut adalah perbandingan lima tools AI populer yang bisa digunakan untuk menyusun karya ilmiah:

 

1. Bard (Gemini) – Milik Google

Bard, yang kini dikenal sebagai Gemini, adalah tools AI dari Google yang menawarkan performa cukup solid dalam menyusun artikel ilmiah.

Kelebihan:
– Menyediakan footnote yang bisa diklik dan langsung merujuk pada sumber online.
– Referensi ditampilkan dengan cukup jelas di bagian bawah.
– Gaya penulisan cukup akademik dan terstruktur.

Kekurangan:
– Tidak semua paragraf disisipkan footnote, sehingga pembaca kadang kesulitan menemukan asal kutipan secara detail.
– Sumber kadang berasal dari web biasa, bukan jurnal akademik.

 

2. Perplexity.ai – Juara dalam Hal Referensi

Perplexity adalah salah satu tools AI terbaik untuk urusan referensi dan kutipan.

Kelebihan:
– Menyisipkan footnote pada hampir setiap kalimat atau paragraf.
– Footnote dapat diklik dan langsung mengarah ke artikel ilmiah atau jurnal terkait.
– Referensinya bisa ditelusuri dan dibuka dalam bentuk PDF.
– Mirip dengan sistem kutipan akademik seperti Zotero atau Mendeley.

Kekurangan:
– Butuh akun login untuk mengakses fitur lengkap.
– Terkadang memerlukan koneksi internet cepat untuk membuka semua sumber referensinya.

 

3. Notion.so AI – Ringkas dan Praktis

Notion adalah platform produktivitas yang juga menyematkan fitur AI. Cocok untuk pengguna yang terbiasa dengan antarmuka Notion.

Kelebihan:
– Gaya penulisan mirip Wikipedia, ringkas dan langsung ke poin.
– Referensi tetap disediakan di akhir artikel.
– Bisa langsung dikembangkan di dalam workspace Notion.

Kekurangan:
– Tidak jelas bagian mana dari artikel yang merujuk pada referensi karena tidak ada penanda footnote.
– Kurang cocok untuk artikel ilmiah yang membutuhkan kutipan langsung dari sumber.

 

4. ChatGPT (OpenAI.com) – Favorit Banyak Kalangan

ChatGPT adalah tools AI paling populer dan fleksibel saat ini, termasuk untuk menulis artikel ilmiah.

Kelebihan:
– Mudah digunakan, cukup ketikkan perintah lalu hasil langsung keluar.
– Bisa disesuaikan dengan permintaan pengguna.
– Referensi bisa ditambahkan secara manual jika diminta dalam prompt.

Kekurangan:
– Tidak secara otomatis menyisipkan footnote dalam body text.
– Referensi kadang bersifat umum atau tidak bisa dilacak sumbernya secara langsung.

 

5. You.com – Mirip dengan ChatGPT, Lebih Sederhana

You.com adalah mesin pencari berbasis AI yang kini juga menyediakan fitur penulisan dengan gaya serupa ChatGPT.

Kelebihan:
– Artikel disusun secara deskriptif dan sistematis.
– Referensi ditampilkan di bagian akhir.

Kekurangan:
– Tidak menyisipkan footnote secara langsung dalam teks.
– Sumber kadang berasal dari artikel blog atau web biasa, bukan jurnal akademik.

 

Studi Kasus: Mahasiswa Menyusun Artikel Ilmiah dengan Tools AI

Bayangkan Anda seorang mahasiswa semester akhir yang sedang menyusun artikel ilmiah tentang pendidikan karakter di era digital. Anda memiliki waktu terbatas dan akses jurnal pun terbatas.

Berikut adalah cara Anda bisa memanfaatkan tools AI:

1. Gunakan Perplexity.ai untuk mendapatkan artikel lengkap dengan kutipan yang jelas dan bisa ditelusuri.
2. Salin hasilnya ke Notion atau Google Docs untuk pengeditan.
3. Gunakan ChatGPT untuk menyusun ulang paragraf tertentu agar lebih sesuai dengan gaya penulisan Anda.
4. Gunakan Bard untuk memverifikasi ulang referensi dan mencari tambahan sumber dari Google Scholar.

Dengan strategi ini, Anda bisa menyusun artikel ilmiah yang kredibel dalam waktu lebih singkat, dengan referensi yang bisa dipertanggungjawabkan.

 

Tools-AI-Terbaik-untuk-Menulis-Artikel-Ilmiah-01

 

Tips Memaksimalkan Tools AI untuk Menulis Artikel Ilmiah

Agar hasil tulisan Anda tidak hanya cepat tetapi juga berkualitas, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

1. Gunakan Prompt yang Jelas dan Spesifik

Contoh prompt:
> “Buatkan artikel ilmiah tentang pengaruh pendidikan karakter di sekolah dasar, lengkap dengan footnote dan referensi dari jurnal terbaru tahun 2023.”

2. Selalu Periksa Kembali Referensi

Meskipun AI menyisipkan referensi, Anda tetap perlu:
– Memastikan tautan masih aktif
– Memeriksa apakah sumbernya dari jurnal ilmiah terpercaya atau bukan

3. Gabungkan Beberapa Tools

Setiap AI punya kekuatan berbeda. Gabungkan Perplexity untuk referensi, ChatGPT untuk pengembangan tulisan, dan Bard untuk pencarian data terbaru.

4. Jangan Lupakan Plagiarisme

Gunakan tools pengecek plagiarisme seperti Grammarly, Turnitin, atau Plagscan agar artikel Anda benar-benar orisinal.

5. Edit Ulang dengan Gaya Bahasa Pribadi

Meskipun artikel ditulis AI, pastikan Anda tetap mengedit ulang dengan bahasa yang sesuai dengan gaya akademik atau permintaan dosen/publikasi.

 

Tools AI Lain yang Patut Dicoba

Selain kelima tools di atas, beberapa tools AI berikut juga mulai populer:

– Scite.ai – Menyediakan kutipan ilmiah berdasarkan konteks dan kualitas sumber.
– Jenni.ai – Cocok untuk penulisan esai akademik.
– Elicit.org – Memudahkan pencarian jurnal berdasarkan pertanyaan riset.
– ResearchRabbit – Menyusun peta literatur dan koneksi antar jurnal.

 

Kesimpulan: Mana Tools AI Terbaik untuk Menulis Artikel Ilmiah?

Jika kamu membutuhkan artikel ilmiah lengkap dengan footnote dan referensi yang akurat, Perplexity.ai adalah pilihan terbaik saat ini. Ia menawarkan sistem footnote otomatis yang langsung terhubung ke sumber asli, mirip seperti Mendeley atau Zotero.

Namun, jika kamu hanya membutuhkan artikel deskriptif yang tersusun rapi, ChatGPT, You.com, atau Notion.so bisa menjadi pilihan ringan dan cepat.

Sementara Bard (Gemini) dari Google memiliki potensi besar, namun saat ini masih belum sekomprehensif Perplexity dalam urusan penyisipan footnote yang merata.

Apa pun tools yang kamu pilih, yang terpenting adalah tetap memeriksa ulang isi dan referensinya secara manual agar kualitas ilmiah artikel tetap terjaga.

Jika kamu tertarik mencoba tools-tools di atas, pastikan kamu mendaftar terlebih dahulu dan eksplorasi fitur-fiturnya.

Semakin sering digunakan, kamu akan semakin mahir dalam memanfaatkan kecanggihan tools AI untuk menulis artikel ilmiah.

 

Artikel Terkait :

Tools AI yang Dapat Menghemat Ratusan Jam Kerja dan Bikin Hidup Lebih Mudah

ChatGPT Sebagai Asisten Pribadi: Panduan Lengkap Menggunakan 6 Kata Kunci Efektif

 

Info Barang Cuan : Klik disini 

Scroll to Top